Langsung ke konten utama

Belajar Menjadi Keluarga Tangguh

Pada dasarnya setiap keluarga memiliki kekuatannya sendiri-sendiri. John D. DeFrain pernah mengadakan penelitian tentang ketahanan keluarga, assessment pengukuran tentang ketahanan keluarga dapat diakses melalui link berikut
http://extensionpubs.unl.edu/publication/9000016366311/creating-a-strong-family/
Setiap anggota dari keluarga kita bisa mengisi assessment tersebut. Assessment yang dibuat John D. DeFrain hanya akan mengukur tingkat kekuatan keluarga berdasarkan enam kriteria yang dipaparkan dibawah ini
Ada enam kualitas utama yang dapat membentuk kekuatan keluarga, antara lain:
a.    Apresiasi dan kasih sayang satu sama lain (afeksi)
Setiap anggota keluarga kita pasti sangat senang jika diberikan apresiasi, baik itu pasangan, orangtua, anak, adek atau kakak kita. Maka jangan segan untuk memberikan apresiasi pada orang-orang yang kita sayangi. Bentuk apresiasi itu dapat berupa:
·         Saling peduli satu sama lain
·         Friendship/ akur
·         Saling menghormati
·         Bisa have fun bersama
·         Humoris
b.    Komunikasi Positif
Komunikasi adalah hal utama ketika kita berinteraksi dengan orang. Komunikasi merupakan sesuatu yang yang terus menerus dapat kita pelajari, karena dengan bertambahnya usia juga diiringi dengan perkembangan pola pikir. Bentuk komunikasi positif yang dapat diterapkan antara lain:
·         Sharing perasaan satu sama lain
·         Tidak saling menghakimi
·         Bisa berkompromi (memberikan ruang kompromi kalau bahasanya ustad Cahyadi)
Apabila di pertengahan ada perbedaan pendapat itu sangat wajar, yang penting disini adalah adanya upaya untuk saling memahami.
c.    Komitmen atas Keluarganya
Komitmen merupakan hal yang penting dalam menjaga kekuatan keluarga. Bentuk komitmen kepada keluarga kita seperti:
·         Memberikan kepercayaan
·         Saling bergantung satu sama lain
·         Saling jujur
·         Kesetiaan
d.    Menikmati waktu bersama
Menikmati momen bersama keluarga sangat diperlukan, tidak hanya kualitas yang diperkuat tapi juga kuantitasnya diperbanyak. Upaya dalam menikmati kebersamaan seperti:
·         Menyimpan gadget masing-masing untuk menikmati waktu makan, mengobrol, nonton bareng
·         Menuliskan momen-momen yang paling diingat bersama keluarga
·         Sharing hal-hal yang menyenangkan
Terkadang momen-momen spesial itu momen-momen yang tidak terlalu mahal, melainkan dapat berupa kehadiran sosok secara utuh (pikiran dan jiwanya berada di tempat). Karena momen yang bisa dibangun adalah momen yang membekas, momen yang dibangun “atas bonding”.
Misal, momen masa kecil saat bermain badminton bersama ayah, iring-iringan cerita dari orangtua sebagai pengantar tidur, sampai sengaja tidur agar diangkat ayah untuk dipindah ke tempat tidur 
e.    Memiliki spiritualitas dan nilai-nilai yang dipegang bersama
·         Agama yang kita pegang, dapat menguatkan jiwa kita
·         memperbanyak muhasabah dan doa bersama
·         Keyainan dan harapan yang sama
·         Punya value/ prinsip dasar yang sama, karena adanya kesamaan frekuensi
f.    Kemampuan untuk memanajemen stress dan menghadapi krisis
Karena keluarga itu diibaratkan team, maka kita sebagai pasangan hendaknya melihat sesuatu dengan kacamata/ cara pandang yang sama. Sehingga tidak ada kata saling menyalahkan.  Cara menghadapi krisis dan memanajemen stress dapat berupa:
·         Kemampuan beradaptasi
·         Melihat krisis sebagai salah satu tantangan dan kesempatan untuk naik level bersama-sama
·         Terbuka dengan segala macam perubahan
·         Resiliensi/ memiliki ketahanan yang tinggi
Ketahanan keluarga adalah hal yang penting, karena keluarga merupakan pondasi utama untuk membangun suatu peradaban. Dari keluarga yang kuat, dapat membentuk suatu komunitas yang kuat. Insight yang paling mengena adalah "jika ada permasalahn dalam keluarga, maka janganlah fokus pada masalahnya melainkan fokuslah pada kekuatan yang dimiliki keluarga setelah itu kita akan menemukan tools/cara bagaimana bisa sukses dalam menghadapi suatu permasalahan secara bersama-sama".
Semoga bermanfaat J 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mdr_Sleman_KS

Kategori 4: Kreatifitas Kegiatan dan Karya Siswa Mata Pelajaran Kimia Pada era revolusi industri 4.0 literasi merupakan hal yang utama dalam memahami suatu peristiwa/berita. Kemajuan teknologi yang tidak diimbangi oleh kecerdasan dalam mengelola teknologi informasi, maka akan memberikan dampak buruk bagi peradaban manusia seperti mudah menerima hoaks dan menyebarkannya. Literasi digital mendorong untuk memahami informasi secara holistik. Disisi lain literasi digital mencakup tanggung jawab dari setiap penyebaran informasi yang dilakukan karena menyangkut dampaknya terhadap masyarakat. Infografis berasal dari kata Infographics dalam Bahasa Inggris yang merupakan singkatan dari Information+Graphics adalah bentuk visualisasi data yang menyampaikan informasi kompleks kepada pembaca agar dapat dipahami dengan "lebih mudah dan cepat". Pada pembelajaran kali ini siswa diberikan penugasan untuk membuat infografis dengan tujuan agar melatih para santri untuk membuat suatu inf

Work Competencies

Disini saya akan mengulas kembali materi yang pernah saya dapatkan dari kelas karir, dimana pematerinya adalah seorang HR di PT Paragon, yaitu Ibu Tanti Mantily Dewi Kompetensi adalah kecakapan, kemampuan, dan kewenangan yang dimiliki oleh seseorang dalam bidangnya. Dengan kata lain “the ability to do something succesfully, effectively, and efficiently” Proses yang benar hanya bisa dimiliki oleh orang-orang yang berkualitas dan bersungguh-sungguh. Skill, knowledge, dan attitude merupakan komponen untuk optmalisasi potensi diri yang prosesnya berkesinambungan Kita bisa meningkatkan kompetensi dengan cara memberikan kekuatan pembeda dari yang lain, baik itu dari segi kinerja, kemampuan kolaborasi, kepemimpinan, serta kontribusi terhadap kesuksesan organisasi. Segala bentuk kontribusi yang kita berikan kepada team, perusahaan, dll pada akhirnya akan kembali kepada diri kita sendiri. Di dalam diri setiap masing-masing individu selalu terdapat “room of improvement/ ruang untu

REFLEKSI WARDAH INSPIRING TEACHER TAHAP 1

MELIA HANDAYANI MA MIFTAHUNNAJAH YOGYAKARTA NEW SKILL Setelah mengikuti WIT Tahap 1, mindset saya terkait merdeka belajar dan kegiatan PJJ menjadi lebih terbuka. Konsep merdeka belajar disini yang dapat saya terapkan adalah merdeka dalam pemilihan materi pembelajaran yang esensial selama pandemi covid, serta kemerdekaan bagi siswa untuk mengumpulkan penugasan dengan berbagai bentuk, yakni berupa infografis, video, podcast, rangkuman, ppt, dll. Selama proses pembelajaran jarak jauh, guru hendaknya juga mempertajam empati. Mengingat kondisi siswa dengan latar belakang orangtua yang berbeda-beda dan lokasi tinggal yang berbeda pula, sehingga hendaknya jenis penugasan yang diberikan serta bentuk pengumpulan disesuaikan dengan kondisi siswa masing-masing. Selain itu membangun komunikasi dengan orangtua siswa disaat pembelajaran jarak jauh merupakan hal yang penting, karena orangtua menjadi jembatan antara guru dan siswa dalam keterlaksanaan pembelajaran. CHALLENGE Selama pe