Langsung ke konten utama

Grit

Pertama kali lihat buku Grit karangan Angela Lee Duckworth ini dari teman psikologi saya sewaktu jalan bareng ke toko buku. Disini saya mencoba merangkum intisari dari buku Grit tersebut
Dalam buku ini dijelaskan bahwa karater dari orang sukses adalah:
a.    Orang-orang yang gemar bekerja keras, memiliki jiwa resiliensi yang tinggi, dan tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah dicapainya
b.    Orang-orang yang memiliki tujuan hidup yang jelas
Terdapat 2 dimensi tentang Grit yakni tentang Passion (jiwa semangat/ gairah) dan perseverance (ketekunan). Sehingga definisi dari Grit adalah seberapa intens kita menginginkan sesuatu dan seberapa besar kita mengupayakan untuk mencapai apa yang kita inginkan. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa effort atau besarnya usaha itu lebih mempengaruhi besarnya kesuksesan dibandingkan bakat dari lahir. Karena bakat hanya bisa berkembang menjadi keterampilan jika kita mengupayakan “daya dan upaya
Enthusiasm is common, but endurance is rare
Hanya orang-orang yang tekun yang mau menginvestasikan energinya secara eektif untuk melakukan hal yang sama berulangkali. Sehingga, sesuatu yang awalnya dia merasa kesulitan, lama-lama dengan sendirinya akan menjadi mudah/alamiah karena dia sering melakukannya.
Grit juga berbicara tentang waktu, yakni tentang menggenggam tujuan dengan durasi yang cukup panjang. Itu artinya diperlukan kesabaran, ketekunan, dan daya upaya untuk mencapai tujuan yang diinginkan
Apakah grit dapat dikembangkan?
Iya, tentu saja, karena grit itu bisa diasah dan dilatih
Lalu, bagaimana cara menumbuhkan grit dari dalam diri kita?
Grit dapat tumbuh ketika kita memiliki:
1.     Passion, yang terdiri dari 3D:
- Sedikit DISCOVERY(pencarian)
- Banyak DEVELOPMENT (pengembangan)
- Melalui DEEPENING (pendalaman) seumur hidup.
Beberapa Fakta tentang Passion:
a. Passion itu tidak tumbuh dari lahir. Passion itu perlu ditemukan ketikan kita bisa memilih mana yang bisa menjadi minat kita dan mana yang tidak menjadi minat kita. Dan hal ini bisa mulai dilakukan ketika berada di jenjang sekolah SMP dan SMA dengan mengetahui aktivitas yang disukai dan tidak
b. Passion itu tidak ditemukan dari duduk manis merenung, tetapi melalui petualang/eksplorasi terkait apa yang kita lakukan ke dunia luar (keluar dari zona nyaman)
c. Passion itu bisa tumbuh dnegan proaktif, yaitu mendalami minat tersebut, berlatih, dan bergabung dengan klub-klub yang mampu mengembangkan minat kita
d. Agar passion itu bisa melejit, kita butuh supporter yang dapat menumbuhkan minat tersebut. Supporter bisa datang dari keluarga, teman, guru, mentor, dll
2.    Practice: continues improvement
Berdasarkan hasil penelitian, orang-orang yang mampu menumbuhkan grit dari dalam akan melakukan “deliberate practice” artinya melakukan latihan secara terarah untuk mencapai target tertentu.
Orang-orang yang ahli pada bidangnya akan senantiasa meminta feedback (masukan) dari orang lain, dan mereka lebih tertarik untuk mendengarkan apa yang masih salah dari yang telah mereka upayakan.
Diagram dalam memperoleh tujuan selama pelatihan:
3.     Purpose/ Tujuan
Mungkin ada bermacam-macam cara pandang seseorang dalam melakukan pekerjaan:
a.     Memandang pekerjaan sebagai kebutuhan hidup
b.    Memandang pekerjaan sebagai batu loncatan untuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik
c.    Memandang pekerjaan sesuai dengan panggilan hati
Grit akan tumbuh jika kita memiliki tujuan yang lebih dari tujuan utuk diri sendiri, yakni dengan BERKONTRIBUSI
4.  Hope/ Harapan
Harapan tidak hanya sebatas berbicara tentang hari esok lebih baik dari hari ini, tapi lebih menjelaskan tentang growth mindset dan fixed mindset

Orang-orang dengan pemikiran optimis akan menganggap bahwa masalah yang dihadirkan untuk mereka hanya bersifat sementara, selain itu mereka juga melakukan upaya-upaya untuk memecahkan masalah tersebut. Sedangkan orang pesimis akan cenderung mencari alasan logis untuk menyerah, menganggap sesuatu tidak bisa diselesaikan dan tidak melakukan upaya
Cara menumbuhkan grit dari lingkungan luar kedalam diri
1. Pola asuh

a.  Pola asuh permisif (serba membolehkan): terjadi karena orangtua yang senantiasa mendukung anak tapi tidak memberikan tuntutan kepada anak
b.    Pola asuh acuh/ mengabaikan: terjadi karena orantua tidak memberikan tuntutan dan tidak memberikan dukungan kepada anak
c.    Pola asuh otoriter: terjadi karena orangtua tidak memberikan dukungan serta suka menuntut anak
d.    Pola asuh bijak: terjadi karena orangtua senantiasa memberikan dukungan dan tuntutan
   Anak-anak dengan pola asuh bijak akan mampu menumbuhkan grit kedalam diri mereka. Orangtua akan senantiasa memacu anak untuk berprestasi, memiliki berbagai macam pencapaian, tapi juga mendukungnya dengan empati. Kalau anak sukses, orangtua ikut senang. Jika anak gagal, orangtua senantiasa berusaha disamping anak untuk memberikan dukungan.
2.  Playing Fields/ Wadah untuk berkembang
Orangtua berperan dalam mencarikan jenis kegiatan yang diminati anak sekaligus kegiatan yang bersifat menantang, sehingga anak bisa menikmati kegiatan tersebut
3.  Hidup di lingkungan dengan budaya grit
Value hidup kita dipengaruhi oleh orang-orang yang berada di sekitar kita. Jika kita berkembang di lingkungan orang-orang yang memiliki grit, maka kita juga memiliki peluang untuk menumbuhkan grit. Sebaliknya, kalau kita berada di lingkungan yang cepat menyerah dan cenderung menyalahkan keadaan, kita akan cenderung menjadi orang yang pesimis. Hal ini juga bisa dijadikan patokan untuk mencari pekerjaan, dunia organisasi, dan komunitas pertemanan. Maka pastikan lingkungan sekitar kita diisi oleh orang-orang yang memiliki grit. 
Semoga bermanfaat : )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mdr_Sleman_KS

Kategori 4: Kreatifitas Kegiatan dan Karya Siswa Mata Pelajaran Kimia Pada era revolusi industri 4.0 literasi merupakan hal yang utama dalam memahami suatu peristiwa/berita. Kemajuan teknologi yang tidak diimbangi oleh kecerdasan dalam mengelola teknologi informasi, maka akan memberikan dampak buruk bagi peradaban manusia seperti mudah menerima hoaks dan menyebarkannya. Literasi digital mendorong untuk memahami informasi secara holistik. Disisi lain literasi digital mencakup tanggung jawab dari setiap penyebaran informasi yang dilakukan karena menyangkut dampaknya terhadap masyarakat. Infografis berasal dari kata Infographics dalam Bahasa Inggris yang merupakan singkatan dari Information+Graphics adalah bentuk visualisasi data yang menyampaikan informasi kompleks kepada pembaca agar dapat dipahami dengan "lebih mudah dan cepat". Pada pembelajaran kali ini siswa diberikan penugasan untuk membuat infografis dengan tujuan agar melatih para santri untuk membuat suatu inf

Work Competencies

Disini saya akan mengulas kembali materi yang pernah saya dapatkan dari kelas karir, dimana pematerinya adalah seorang HR di PT Paragon, yaitu Ibu Tanti Mantily Dewi Kompetensi adalah kecakapan, kemampuan, dan kewenangan yang dimiliki oleh seseorang dalam bidangnya. Dengan kata lain “the ability to do something succesfully, effectively, and efficiently” Proses yang benar hanya bisa dimiliki oleh orang-orang yang berkualitas dan bersungguh-sungguh. Skill, knowledge, dan attitude merupakan komponen untuk optmalisasi potensi diri yang prosesnya berkesinambungan Kita bisa meningkatkan kompetensi dengan cara memberikan kekuatan pembeda dari yang lain, baik itu dari segi kinerja, kemampuan kolaborasi, kepemimpinan, serta kontribusi terhadap kesuksesan organisasi. Segala bentuk kontribusi yang kita berikan kepada team, perusahaan, dll pada akhirnya akan kembali kepada diri kita sendiri. Di dalam diri setiap masing-masing individu selalu terdapat “room of improvement/ ruang untu

REFLEKSI WARDAH INSPIRING TEACHER TAHAP 1

MELIA HANDAYANI MA MIFTAHUNNAJAH YOGYAKARTA NEW SKILL Setelah mengikuti WIT Tahap 1, mindset saya terkait merdeka belajar dan kegiatan PJJ menjadi lebih terbuka. Konsep merdeka belajar disini yang dapat saya terapkan adalah merdeka dalam pemilihan materi pembelajaran yang esensial selama pandemi covid, serta kemerdekaan bagi siswa untuk mengumpulkan penugasan dengan berbagai bentuk, yakni berupa infografis, video, podcast, rangkuman, ppt, dll. Selama proses pembelajaran jarak jauh, guru hendaknya juga mempertajam empati. Mengingat kondisi siswa dengan latar belakang orangtua yang berbeda-beda dan lokasi tinggal yang berbeda pula, sehingga hendaknya jenis penugasan yang diberikan serta bentuk pengumpulan disesuaikan dengan kondisi siswa masing-masing. Selain itu membangun komunikasi dengan orangtua siswa disaat pembelajaran jarak jauh merupakan hal yang penting, karena orangtua menjadi jembatan antara guru dan siswa dalam keterlaksanaan pembelajaran. CHALLENGE Selama pe