"Barangsiapa yang mengenal dirinya, maka ia telah mengenal tuhannya"
Mengapa mengenal diri itu penting sebelum melangkah pada membangun diri? Jika kita telah mengenal diri kita tentu kita tidak akan berlebihan atau memandang rendah dalam menilai diri. Orang yang percaya diri tentu akan faham kelebihan dan kekurangannya. Jika kita mampu mengenal potensi kita, tujuan kita, kelebihan beserta kekurangannya maka dengan begitu kita akan mudah memahami mengapa Allah menciptakan kita di dunia.
Apa yang akan terjadi jika kita tidak mengenal diri kita? "hancurlah diri seseorang ketika dia gagal memahami dirinya" artinya konsekuensi yang paling mengerikan dari tidak mengenal diri adalah "kehancuran jiwa".
Konsep diri adalah pandangan dan sikap individu terhadap diri sendiri. Pandangan diri merupakan inti dari kepribadian individu. Pandangan diri meliputi kelebihan dan kelemahan diri.
Bagaimana cara agar kita mampu mengenal diri kita?
1. Pahami bahwa setiap individu itu memiliki keunikan. Tidak ada yang benar-benar sama antara satu dengan yang lain. Jadi perbedaan adalah sebuah keniscayaan.
2. Merenung sejenak apa yang mampu menjadi potensi diri yang tidak dimiliki oranglain. List juga kelemahan kita yang mungkin orang lain lebih unggul.
Ketika ekspektasi kita tidak berjalan sesuai realita, yang bisa kita lakukan adalah:
1. Kita tidak bisa mengendalikan masa depan, kita juga tidak bisa mendekte Tuhan. Jadi realitas yang ada diterima dengan hati yang lapang, apalagi realitas tersebut sudah menjadi ketetapan.
2. Berusaha menghilangkan resiko tertolaknya setiap ikhtiar dengan mengupayakan kebaikan yang melibatkan Allah SWT.
Lantas bagaimana agar kita bis abangkit dari sebuah kegagalan?
Caranya dengan mengubah cara pandang kita menjadi positive thinking. Dari kegagalan kita busa belajar banyak hal. Gagal adalah kesempatan untuk bisa bangkit, kesempatan agar bisa mengevaluasi diri, dan kesempatan untuk selalu berkembang.
Bukankah kegagalan adalah wujud kasih sayang Allah agar kita senantiasa maksimal dalam mengupayakan ikhtiar kita?
*Beberapa tulisan diatas terinspirasi dari seorang mapres dari psikologi UGM, "Jihad wafda"
Mengapa mengenal diri itu penting sebelum melangkah pada membangun diri? Jika kita telah mengenal diri kita tentu kita tidak akan berlebihan atau memandang rendah dalam menilai diri. Orang yang percaya diri tentu akan faham kelebihan dan kekurangannya. Jika kita mampu mengenal potensi kita, tujuan kita, kelebihan beserta kekurangannya maka dengan begitu kita akan mudah memahami mengapa Allah menciptakan kita di dunia.
Apa yang akan terjadi jika kita tidak mengenal diri kita? "hancurlah diri seseorang ketika dia gagal memahami dirinya" artinya konsekuensi yang paling mengerikan dari tidak mengenal diri adalah "kehancuran jiwa".
Konsep diri adalah pandangan dan sikap individu terhadap diri sendiri. Pandangan diri merupakan inti dari kepribadian individu. Pandangan diri meliputi kelebihan dan kelemahan diri.
Bagaimana cara agar kita mampu mengenal diri kita?
1. Pahami bahwa setiap individu itu memiliki keunikan. Tidak ada yang benar-benar sama antara satu dengan yang lain. Jadi perbedaan adalah sebuah keniscayaan.
2. Merenung sejenak apa yang mampu menjadi potensi diri yang tidak dimiliki oranglain. List juga kelemahan kita yang mungkin orang lain lebih unggul.
Ketika ekspektasi kita tidak berjalan sesuai realita, yang bisa kita lakukan adalah:
1. Kita tidak bisa mengendalikan masa depan, kita juga tidak bisa mendekte Tuhan. Jadi realitas yang ada diterima dengan hati yang lapang, apalagi realitas tersebut sudah menjadi ketetapan.
2. Berusaha menghilangkan resiko tertolaknya setiap ikhtiar dengan mengupayakan kebaikan yang melibatkan Allah SWT.
Lantas bagaimana agar kita bis abangkit dari sebuah kegagalan?
Caranya dengan mengubah cara pandang kita menjadi positive thinking. Dari kegagalan kita busa belajar banyak hal. Gagal adalah kesempatan untuk bisa bangkit, kesempatan agar bisa mengevaluasi diri, dan kesempatan untuk selalu berkembang.
Bukankah kegagalan adalah wujud kasih sayang Allah agar kita senantiasa maksimal dalam mengupayakan ikhtiar kita?
*Beberapa tulisan diatas terinspirasi dari seorang mapres dari psikologi UGM, "Jihad wafda"
#30dwcjilid21
#Day26
@pejuang30dwc
Komentar
Posting Komentar