Malam pergantian
tahun baru 2020-ku tak seperti orang-orang pada umumnya yang berkumpul di satu
titik dan melihat kembang api. Malam tahun baruku seperti malam-malam biasanya,
tidur lebih awal agar bisa bangun lebih pagi. Beberapa resolusi di tahun 2020
ini sudah aku tentukan namun belum sempat kutuliskan. Mulai dari langkah kecil,
1 Janurai 2020 berniat untuk merutinkan mengisi jurnal kebersyukuran, kebetulan
aku mendapatkan kado jurnal bersyukur dari seorang teman. Tujuan menuliskan
jurnal kebersyukuran adalah berusaha merubah kufur jadi syukur. Kadang
keluhan-keluhan yang mungkin tak sengaja keluar dari mulut bisa menjadikan diri
ini menjadi kufur. Tak ingin berlanjut pada hal yang sia-sia, akhirnya diri ini
mengikhtiarkan untuk berusaha menjadi orang yang selalu bersyukur. Bersyukur itu dapat membantu diri untuk
mengapresiasi tiap lika-liku kehidupan.
Tahun
2019 merupakan tahun pembelajaran bagiku, belajar mengenal diri, belajar
memaafkan, belajar mengikhlaskan, belajar bersikap lebih bijak dan belajar
untuk lebih memahami kondisi oranglain. Aku berharap tahun baru 2020 ini menjadi
momentum untuk berbenah diri dan fokus dalam mengeksekusi resolusi. Membangun
fokus memang tidaklah mudah, hanya kayuhan doa dan ridha orang tua yang menjadi
penguat diri untuk menghadapi dinamika kedepan. Semoga tahun ini menjadikan
kita termasuk golongan orang-orang yang beruntung, terus mengusahakan diri agar
tahun ini lebih baik dari tahun kemarin. #30dwcjilid21
#Day22
@pejuang30dwc
Komentar
Posting Komentar