Langsung ke konten utama

Sistem Pendidikan di Newzealand


Pembahasan tentang pendidikan memang tidak pernah habis untuk dibahas. Kebetulan saya mengajar bidang kimia dan beberapa siswa SMA yang saya temui merasa salah mengambil jurusan MIPA karena tidak dapat mengerjakan soal terutama untuk materi yang bersifat eksak. Merujuk hal tersebut, saya mencoba bandingkan dengan sistem pendidikan yang berada di negara maju seperti Finlandia dan Newzealand. Kedua negara tersebut kebetulan mendapat penghargaan pendidikan yang terbaik di dunia.
Analisa Widianingrum adalah psikolog panutan saya, kebetulan beliau sedang melakukan study banding mengenai pendidikan di kota Auckland, Newzealand. Beliau membahas beberapa informasi terkait majunya pendidikan dikota tersebut. Berikut saya berikan rangkuman penjelasannya sesuai dengan versi saya.
Kegiatan belajar mengajar di Auckland disesain dengan sangat kondusif dan menyenangkan. Para siswa memiliki kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 siswa, tiap small group tersebut didampingi oleh satu tutor. Bahkan di negara finlandia, setiap tutor hanya memegang 1-2 siswa saja, dengan begitu maka sang tutor akan lebih maksimal dalam memantau perkembangan siswa. Dari segi penilaiannya pun dipantau dengan apik, mulai dari motorik halus dan kasar, minat bakat, well being (kesejahteraan siswa), dan kreativitas. Di awal pembelajaran siswa sudah tau apa “expectation dari tutor”. Tutor disana terbiasa menyampaikan tools, value, dan metode pembelajaran. Semua siswa bisa paham tujuan pembelajaran, kriteria indikator pencapaian yang diharapkan, dan tidak pernah ada pemberian punishment. Tutor terbiasa melakukan pendekatan  dengan siswa menggunakan apresiasi dan reward.  Fase kindergarten dan elementary, lebih banyak diisi dengan kegiatan bermain, pembuatan produk, belajar dengan alam, dan ekstrakurikuler. Pada fase junior high school siswa sudah bebas menentukan pilihan jurusan yang akan diambil tanpa adanya paksaan, pilihannya sangat beragam mulai dari desain dan teknologi, kesenian, rekayasa genetika, informatika, dll. Pemerintahan Newzealand juga tak tanggung-tanggung memberikan anggaran dalam pendidikan, setiap jurusan yang dipilih siswa difasilitasi dengan laboratorium yang super lengkap, karena mereka selalu fokus pada kesejahteraan para siswa. Selain itu pihak sekolah juga menyediakan rumah sakit dengan dokter jaga khusus yang selalu standby disana serta psikolog pribadi untuk para siswa. Disana tidak ada istilah “underestimate profesi”, jadi setiap anak dicetak untuk menjadi orang yang ahli pada bidangnya. Menyenangkan sekali bukan?? :D
Ketimpangan pendidikan di Indonesia dan di Eropa khususnya memang sangat besar, tapi dari sini kita bisa belajar untuk mencontoh dan membenahi sedikit demi sedikit semaksimal yang bisa kita lakukan untuk mengejar ketertinggalan. Semangat berbenah, karena perubahan itu dimulai dari aksi nyata. Demikian beberapa rangkuman yang bisa saya buat, semoga bermanfaat 
#30dwcjilid21
#Day7
@pejuangdwc30

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Semua Punya Medan Juangnya Masing-masing

  Pada tanggal 3 Mei 2021 santri angkatan pertama MA Miftahunnajah telah memegang SK Kelulusan, pertanda semester depan mereka sudah berada di medan juang yang berbeda. Mendapat kesempatan mengajar mereka selama kurang lebih 2 tahun lamanya, memberi pengalaman tersendiri tentunya. Vibrasi positif dari mereka amat terasa. Satu hal yang membuat terkesan ketika sama-sama belajar dengan mereka. Resiliensi, kemampuan untuk tetap teguh meski dalam situasi yang sulit. Saya melihat meski beberapa diantara mereka ada yang kesulitan (utamanya dalam pelajaran eksak), tapi saya bisa mengamati dari guratan wajah, sikap dan usaha mereka ketika memperhatikan, mencatat, dan belajar hingga larut malam. Membangun reliensi memang tidaklah mudah, semoga sikap ini masih tertanam dimanapun medan juangnya. Dan dari mereka saya juga belajar makna resiliensi yang sesungguhnya. Terimakasih anak-anak J

"QUARTER LIFE CRISIS (QLC)"

Hallo sobat budiman, gimana progresnya hai ini? sudah sampai mana, atau masih bimbang dalam memutuskan pilihan? Disini saya akan mengulas hasil kajian yang diseminarkan oleh mba Dewi Nur Aisyah dan cuplikan IGS dari bang choqi isyroqi tentang quarter life crisis. Ngomong-ngomong tentang QLC, Apa sih QLC itu? “ Quarter ” dalam bahasa inggris artinya seperempat,   kalau umur manusia diibaratkan 100 th maka, QLC terjadi sekitar umur 25. Ada penelitian lain yang juga mengatakan bahwa QLC itu terjadi pada rentang usia 20-30an tahun. Quarter life crisis adalah keresahan yang terjadi di rentang usia tersebut, biasanya orang akan meninjau kembali tentang masa lalunya, apa yang telah ia lakukan, apa yang sudah ia dapatkan, dan bagaimana kehidupan di masa mendatang (karir, jodoh, dll). Quarter Life Crisis ini menandakan kita berada di masa puncaknya kedewasaan. Termasuk saya sendiri yang sekarang di usia 23 tahun masih menimbang-nimbang hal apa yang harusnya saya laku...

Mdr_Sleman_KS

Kategori 4: Kreatifitas Kegiatan dan Karya Siswa Mata Pelajaran Kimia Pada era revolusi industri 4.0 literasi merupakan hal yang utama dalam memahami suatu peristiwa/berita. Kemajuan teknologi yang tidak diimbangi oleh kecerdasan dalam mengelola teknologi informasi, maka akan memberikan dampak buruk bagi peradaban manusia seperti mudah menerima hoaks dan menyebarkannya. Literasi digital mendorong untuk memahami informasi secara holistik. Disisi lain literasi digital mencakup tanggung jawab dari setiap penyebaran informasi yang dilakukan karena menyangkut dampaknya terhadap masyarakat. Infografis berasal dari kata Infographics dalam Bahasa Inggris yang merupakan singkatan dari Information+Graphics adalah bentuk visualisasi data yang menyampaikan informasi kompleks kepada pembaca agar dapat dipahami dengan "lebih mudah dan cepat". Pada pembelajaran kali ini siswa diberikan penugasan untuk membuat infografis dengan tujuan agar melatih para santri untuk membuat suatu inf...