Langsung ke konten utama

Manajemen diri

Akhir-akhir ini lagi terkena wabah malas gerak (mager) dan sedikit candu dengan media sosial. Biasanya kalau saya punya waktu luang lebih banyak,  maka saya sedikit kesusahan dalam manajemen waktu. Ternyata secara teori ilmu manajemen diri itu mudah untuk diterima,  tetapi ketika mengeksekusi benar-benar butuh usaha yang lebih.
Sebetulnya kita memiliki jutaan komitmen,  tapi karena kadang kita menyepelekannya. Itu artinya kita tidak sepenuh hati berusaha menjaganya,  hasilnya kita mengerjakannya tidak tepat waktu dan kengabaikan aturan-aturan yang telah dibuat.
Kata kak gitong (coach siaware): kalau ada sesuatu yang nggak efektif pada diri kita maka langkah yang kita ambil sekarang tidak perlu dilanjutkan, dan kita perlu mendapat feedback yang efektif dari luar. Feedback itu informasi netral yang berasal dari oranglain. Feedback bisa dianggap baik/ tidak baik tergantung assessment (penilaian) diri.  Assessment itu berasal dari perasaan kita.
Sesuatu bisa dikatakan efektif jika langkah yang kita ambil itu sesuai dengan tujuan kita.  Kalau menginginkan hasil yang lebih maksimal maka kuncinya kita perlu mengambil tindakan yang berbeda yang lebih efektif,  sehingga hasulnya juga efektif.  Diam adalah suatu sikap dan bergerak juga merupakan sikap,  sehingga baik diam ataupun take action akan selalu berdampak pada kehidupan kita. Mentorku pernah bilang,  terkadang untuk mendapatkan apa yang kita inginkan maka kita harus siap bersabar dengan apa yang kita benci. Sepertinya berat sih,  tapi lebih baik berat diawal dari pada berat diakhir.
#30dwcjilid21
#Day13
@pejuang30dwc

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REFLEKSI WARDAH INSPIRING TEACHER TAHAP 1

MELIA HANDAYANI MA MIFTAHUNNAJAH YOGYAKARTA NEW SKILL Setelah mengikuti WIT Tahap 1, mindset saya terkait merdeka belajar dan kegiatan PJJ menjadi lebih terbuka. Konsep merdeka belajar disini yang dapat saya terapkan adalah merdeka dalam pemilihan materi pembelajaran yang esensial selama pandemi covid, serta kemerdekaan bagi siswa untuk mengumpulkan penugasan dengan berbagai bentuk, yakni berupa infografis, video, podcast, rangkuman, ppt, dll. Selama proses pembelajaran jarak jauh, guru hendaknya juga mempertajam empati. Mengingat kondisi siswa dengan latar belakang orangtua yang berbeda-beda dan lokasi tinggal yang berbeda pula, sehingga hendaknya jenis penugasan yang diberikan serta bentuk pengumpulan disesuaikan dengan kondisi siswa masing-masing. Selain itu membangun komunikasi dengan orangtua siswa disaat pembelajaran jarak jauh merupakan hal yang penting, karena orangtua menjadi jembatan antara guru dan siswa dalam keterlaksanaan pembelajaran. CHALLENGE Selama pe...

Mdr_Sleman_KS

Kategori 4: Kreatifitas Kegiatan dan Karya Siswa Mata Pelajaran Kimia Pada era revolusi industri 4.0 literasi merupakan hal yang utama dalam memahami suatu peristiwa/berita. Kemajuan teknologi yang tidak diimbangi oleh kecerdasan dalam mengelola teknologi informasi, maka akan memberikan dampak buruk bagi peradaban manusia seperti mudah menerima hoaks dan menyebarkannya. Literasi digital mendorong untuk memahami informasi secara holistik. Disisi lain literasi digital mencakup tanggung jawab dari setiap penyebaran informasi yang dilakukan karena menyangkut dampaknya terhadap masyarakat. Infografis berasal dari kata Infographics dalam Bahasa Inggris yang merupakan singkatan dari Information+Graphics adalah bentuk visualisasi data yang menyampaikan informasi kompleks kepada pembaca agar dapat dipahami dengan "lebih mudah dan cepat". Pada pembelajaran kali ini siswa diberikan penugasan untuk membuat infografis dengan tujuan agar melatih para santri untuk membuat suatu inf...

Insecure

Insecure adalah lawan kata dari “ secure ”/ rasa aman. Insecure adalah kondisi dimana kita tidak merasa aman, sehingga membuat perasaan seseorang menjadi gelisah, takut, malu, hingga tidak percaya diri. Apakah hal tersebut pernah kamu alami? Aku yakin kamu pernah mengalaminya, termasuk diriku. Sering bahkan, tapi kalau dibiarin terus bisa sangat menghambat aktivitas. Insecure yang lebih sering terjadi di masa kini adalah seringnya kita membandingkan diri dengan orang lain. Paparan media social yang tidak bisa kita kontrol dengan baik, terkadang bisa menjadi boomerang tersendiri bagi kita. Perasaan sering tertinggal, tidak memiliki peran, sedangkan yang lain sudah bisa berkarya dan berkontribusi untuk sekitar. Kalau kata Dian Sastro ketika kita membandingkan diri dengan orang lain adalah sesatu yang sangat tidak adil. Karena masing-masing individu pasti berbeda. Jadi jika kamu ingin bahagia dan comfortable dengan diri, maka jangan pernah membandingkan diri. PoV lain terkait com...