Langsung ke konten utama

Lingkaran Pertemanan


Pernah nggak merasa Waktu SMP-Kuliah teman kita banyak banget? bahkan kita bisa memilih untuk berkumpul dengan siapa saja.
Saat usia menginjak seperempat abad, pola pertemanan mulai bergeser sedikit. Beberapa orang mungkin akan lebih selektif dan mengupayakan beberapa diantaranya. Berdasarkan ig story-nya mba @Urfaqurrotaainy yang merujuk dari jurnal  internasional menunjukkan bahwa “sampai usia 25 tahun orang-orang cenderung memperbanyak pertemanan. Tapi mulai usia 25 tahun keatas, secara berangsur-angsur lingkaran pertemanan semakin mengecil.  Hal ini terjadi karena di usia sekitar 25-an rata-rata teman kita sudah berkeluarga, melanjutkan sekolah, sibuk berbisnis, berkarir, dll. Pada masa tersebut setiap orang sudah memiliki medan gravitasinya masing-masing untuk berkarya dan lebih berdaya.
Menurut Dunbar, otak manusia bisa menampung relasi maksimal sekitar 150 orang. 150 orang ini adalah orang-orang yang pernah terlibat dalam perjalanan hidup kita. Dunbar menjelaskan ada lapisan-lapisan pertemanan yang ditentukan oleh seberapa besar kedekatan emosionalnya. Lapisan pertama maksimal berisi 5 orang, lapisan pertemanan ke-dua diisi sekitar 10 orang, lapisan ketiga berisi 35 orang, dan seterusnya sampai lapisan paling jauh berjumlah 100 orang.
Lingkaran pertemanan terdekat (inner circle) ini adalah orang-orang yang benar-benar hadir dan berpengaruh dalam kehidupan kita. Jika orang tua masuk ke dalam lingkaran ini, berarti kita butuh 3 saja. Teman-teman di circle 1 ini adalah teman yang mau menerima kita apa adanya, dan kita tidak perlu membuat diri kita seperti a, b atau c sesuai yang mereka inginkan, sehingga jika ada konflik sedikit maka segera selesaikan dan kita jaga baik-baik hubungan pertemanannya.
Beberapa insight yang diberikan oleh @urfaqurrotaaini adalah:
  1. Jangan sampai mengejar kuantitas, sampai-sampai malah mengabaikan kualitas pertemanan
  2. Bagi yang memasuki fase quarter life crisis, isu-isu tentang pertemanan menjadi booming tersendiri. Tiba-tiba merasa kesepian, tiba-tiba merasa ada yang menjauh. Maka yang harus kita sadari bahwa tiap orang memiliki tanggungjawab dan kesibukan masing-masing. Mereka bukan berarti meninggalkan kita, tapi hal ini adalah sebuah “nature”/ alami. Memang lingkaran pertemanan kita semakin mengecil, tapi disisi lain kualitasnya juga meningkat.
  3. Bagi yang masih merasa kesepian, terutama di dunia maya, maka fokuslah pada hubungan pertemanan yang nyata, yang memang kita butuhkan, dan yang bersedia hadir baik secara jiwa dan raganya.
How do we keep good friend?
  1. We don’t keep them
  2. Keep communication
  3. Keep contact dan tanyakan kabar masing-masing
Semoga bermanfaat J

Jurnal rujukan :
Mac Carron, P., Kaski, K., & Dunbar, R. (2016). Calling Dunbar’s number. Journal Social Networks, 47, 151-155, doi: http://dx.doi.org/10.1016/j.socnet.2016.06.003

#30DWCJilid21
#Day3
@pejuang30dwc

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mdr_Sleman_KS

Kategori 4: Kreatifitas Kegiatan dan Karya Siswa Mata Pelajaran Kimia Pada era revolusi industri 4.0 literasi merupakan hal yang utama dalam memahami suatu peristiwa/berita. Kemajuan teknologi yang tidak diimbangi oleh kecerdasan dalam mengelola teknologi informasi, maka akan memberikan dampak buruk bagi peradaban manusia seperti mudah menerima hoaks dan menyebarkannya. Literasi digital mendorong untuk memahami informasi secara holistik. Disisi lain literasi digital mencakup tanggung jawab dari setiap penyebaran informasi yang dilakukan karena menyangkut dampaknya terhadap masyarakat. Infografis berasal dari kata Infographics dalam Bahasa Inggris yang merupakan singkatan dari Information+Graphics adalah bentuk visualisasi data yang menyampaikan informasi kompleks kepada pembaca agar dapat dipahami dengan "lebih mudah dan cepat". Pada pembelajaran kali ini siswa diberikan penugasan untuk membuat infografis dengan tujuan agar melatih para santri untuk membuat suatu inf

Work Competencies

Disini saya akan mengulas kembali materi yang pernah saya dapatkan dari kelas karir, dimana pematerinya adalah seorang HR di PT Paragon, yaitu Ibu Tanti Mantily Dewi Kompetensi adalah kecakapan, kemampuan, dan kewenangan yang dimiliki oleh seseorang dalam bidangnya. Dengan kata lain “the ability to do something succesfully, effectively, and efficiently” Proses yang benar hanya bisa dimiliki oleh orang-orang yang berkualitas dan bersungguh-sungguh. Skill, knowledge, dan attitude merupakan komponen untuk optmalisasi potensi diri yang prosesnya berkesinambungan Kita bisa meningkatkan kompetensi dengan cara memberikan kekuatan pembeda dari yang lain, baik itu dari segi kinerja, kemampuan kolaborasi, kepemimpinan, serta kontribusi terhadap kesuksesan organisasi. Segala bentuk kontribusi yang kita berikan kepada team, perusahaan, dll pada akhirnya akan kembali kepada diri kita sendiri. Di dalam diri setiap masing-masing individu selalu terdapat “room of improvement/ ruang untu

REFLEKSI WARDAH INSPIRING TEACHER TAHAP 1

MELIA HANDAYANI MA MIFTAHUNNAJAH YOGYAKARTA NEW SKILL Setelah mengikuti WIT Tahap 1, mindset saya terkait merdeka belajar dan kegiatan PJJ menjadi lebih terbuka. Konsep merdeka belajar disini yang dapat saya terapkan adalah merdeka dalam pemilihan materi pembelajaran yang esensial selama pandemi covid, serta kemerdekaan bagi siswa untuk mengumpulkan penugasan dengan berbagai bentuk, yakni berupa infografis, video, podcast, rangkuman, ppt, dll. Selama proses pembelajaran jarak jauh, guru hendaknya juga mempertajam empati. Mengingat kondisi siswa dengan latar belakang orangtua yang berbeda-beda dan lokasi tinggal yang berbeda pula, sehingga hendaknya jenis penugasan yang diberikan serta bentuk pengumpulan disesuaikan dengan kondisi siswa masing-masing. Selain itu membangun komunikasi dengan orangtua siswa disaat pembelajaran jarak jauh merupakan hal yang penting, karena orangtua menjadi jembatan antara guru dan siswa dalam keterlaksanaan pembelajaran. CHALLENGE Selama pe