Langsung ke konten utama

"QUARTER LIFE CRISIS (QLC)"



Hallo sobat budiman, gimana progresnya hai ini? sudah sampai mana, atau masih bimbang dalam memutuskan pilihan?

Disini saya akan mengulas hasil kajian yang diseminarkan oleh mba Dewi Nur Aisyah dan cuplikan IGS dari bang choqi isyroqi tentang quarter life crisis.

Ngomong-ngomong tentang QLC, Apa sih QLC itu?

Quarter” dalam bahasa inggris artinya seperempat,  kalau umur manusia diibaratkan 100 th maka, QLC terjadi sekitar umur 25. Ada penelitian lain yang juga mengatakan bahwa QLC itu terjadi pada rentang usia 20-30an tahun. Quarter life crisis adalah keresahan yang terjadi di rentang usia tersebut, biasanya orang akan meninjau kembali tentang masa lalunya, apa yang telah ia lakukan, apa yang sudah ia dapatkan, dan bagaimana kehidupan di masa mendatang (karir, jodoh, dll). Quarter Life Crisis ini menandakan kita berada di masa puncaknya kedewasaan. Termasuk saya sendiri yang sekarang di usia 23 tahun masih menimbang-nimbang hal apa yang harusnya saya lakukan untuk masa mendatang. Hihiii
Kenapa ya, pada masa kini anak muda banyak yang mengalami keresahan? Padahal kalau ditilik balik ke belakang pada zaman Rasulullah para pemuda banyak yang jago berkuda, memanah dan bisa berperang, bahkan berani dalam mengambil peran sebagai panglima perang. Contohnya Khalid bin Walid mengomandani pasukan muslim dan tidak pernah dikalahkan lebih dari 100 pertempuran melawan kekaisaran Byzantium (sumber:wikipedia.org) atau kisah Muhammad al-Fatih pada usia 23 tahun menjadi pemimpin perang dalam penaklukan Konstantinopel. Disisi lain peran wanita saat berperang adalah bertugas di bagian kesehatan, logistik dan memegang tandu para syuhada yang jatuh saat perang. Nah, bagaimana halnya dengan kebanyakan anak muda masa kini? Sedikit-sedikit curhat di medsos, lihat status di whatsapp galau, melihat temannya bisa studi keluar negri galau, dan kegalauan yang lainnya.
Nah, biar tidak kelamaan galaunya sebaiknya kita punya prioritas dalam melakukan hal-hal yang lebih bermanfaat, meningkatkan kapasitas diri misalnya. Kegiatan bermanfaat dapat berupa membaca buku (sirah nabawi, sirah shahabiyah, fiqih, tafsir alqu’ran, parenting, dll), bisa mengambil program kursus (tahsin, bahasa arab, bahasa inggris), hafalan qur’an, belajar berbisnis, memasak, design, IT, ngeblog  dll. Ternyata setelah dilist lumayan banyak waktu yang dapat kita isi dengan kegiatan yang lebih berfaedah. 
Salah satu kelemahan dari manusia sekarang adalah khawatir tehadap masa depan. Padahal Allah telah mengatur ketetapan rejeki di Lauh Mahfudz. Kata motivasi dari Mba Dewi masih terngiang sampai sekarang adalah:
“Percayalah rejeki itu akan sampai ke kita dengan cara berikhtiar. Yang perlu kita fokuskan adalah memperkuat keimanan kita, kalau memang bukan rejekinya, ndak mungkin kita dapatin, tapi kalau sudah rejekinya, sejauh apapun kita melangkah rejeki tidak akan pernah tertukar”. Kalau konsep rejeki menurut mba Mutia Prawitasari adalah REJEKI itu dijemput, sudah ada jatahnya dengan takaran yang pas, tinggal kita saja mau mengupayakan atau tidak, tinggal kita saja mau menghitung-hitungnya atau mensyukurinya. Yang penting adalah berusaha semaksimal mungkin, tetapi ketika Allah ndak ngasih mungkin Allah akan tangguhkan dilain kesempatan atau mungkin memang itu bukan yang terbaik bagi kita.
Pelajaran bagi kita adalah ketika menghadapi rintangan kehidupan jangan terburu-buru untuk menghakimi takdir, padahal bisa jadi ada kebaikan atas ketetapan yang Allah berikan dan mungkin akan tersingkap di lain hari.
Orang yang cerdas adalah orang yang senantiasa mempersiapkan bekal setelah kematian, karena disanalah tujuan yang sesungguhnya berada. Oleh sebab itu, menjalani kegiatan sehari-hari tidak boleh asal-asalan, sebaiknya kita membuat targetan atau perencanaan yang sesuai dengan tujuan hidup kita. Meskipun semua yang terlewati tidak sesuai persis dengan apa yang kita targetkan, setidaknya kita sudah memplanning hidup kita untuk melakukan kegiatan yang positif dan sistematis. Pada fase QLC ini, terkadang kita juga merasakan keresahan mengenai meaningfull of life, tentang kebermaknaan, tentang lewat peran apa yang kita lakukan untuk menjemput masa depan. Mengenai peran yang akan kita ambil, pastikan dulu kebermanfataannya. Apakah dengan peran yang kita ambil sudah bermanfaat untuk diri kita dan lingkungan sekitar kita?
Sebelum menentukan peran, kita juga harus memastikan potensi diri kita terlebih dahulu. Cara mengenali potensi diri antara lain:
1.     Melihat ketertarikan diri (passion) kita terhadap suatu hal, kalau belum tau bisa coba-coba ikut kegiatan ekstra/ UKM kampus, mengikuti kursus/pelatihan, magang dll.
2.    Melihat kekuatan diri, baik dari segi visual, auditori, maupun kinestetik. Pada fase ini kita butuh me-time dan mecoba lebih peka dengan diri.
3.    Ketuk segala pintu rejeki, saya jadi teringat pesan bang Gun di buku bertumbuh-nya. Sama-sama lulus dari jurusan yang sama tapi penghasilan tidak segede teman kita, maka hal yang harus kita lakukan adalah berjuang di medan lain yang mana kita merasa enjoy dan menguasai dalam menjalaninya.
4.    Serahkahkan segala urusan kita kepada yang Maha Kuasa, yakni Allah SWT. Karena yang mengetahui diri kita dan masa depan kita secara utuh adalah Allah SWT.
Kalau sudah tau potensi diri, berarti kita sudah punya gambaran tentang peran yang akan kita ambil. Dalam menjalankan peran sebaiknya kita juga harus konsisten dalam melakukannya. Untuk menjaga konsistensi jangan lupa meminta kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan seluas samudra, dan bekerjalah karena iman, karena jika kita bekerja karena iman kita tidak akan pernah merasa capek. Teringat kata bijak dalam buku betumbuh “Meski memulai itu sulit, komitmen itu mahal, dan konsisten itu berat, tapi semua akan terlewati dan bisa dilakukan jika kita serius dalam berniat. Ingat, niat yang baik akan selalu dipertemukan dengan jalan-jalan perwujudannya” (Novie Octaviane M)
Dalam menjalankan peran yang kita ambil, ada hal-hal yang harus kita perhatikan, antara lain:
1.     Mencari role model, fungsinya agar kita bisa belajar mengambil hikmah buah dari kegagalan dan kesuksesan. Dalam hal ini carilah role model sebanyak-banyaknya, karena kita bisa belajar banyak hal dari mereka.
2. Berusaha maksimal dalam mengerjakan sesuatu sesuai kemampuan kita, buat planning perhari dan usahakan buat back-upan planning agar apabila planing pertama tidak berjalan kita masih punya rancangan kegiatan lain.
3.  Jangan merasa takut untuk jadi yang pertama, kalau kita sama-sama diberikan kekuatan, potensi, indra yang lengkap, mengapa kita tidak berusaha untuk menjadi yang pertama?
4.    Akarkan segala aktivitas dan hajat hidup kita hanya untuk Allah SWT, sedangkan role model hanya sebagai acuan sementara

Sebagai penutup, saya akan membagikan tips menghadapi quarter life crisis yang saya ambil dari rangkum IGS bang Choqi. Adapun langkah menghadapil QLC antara lain:
1.  Memiliki Visi Hidup
Namanya orang hidup, maka hidunya juga harus jelas, sehingga penting bagi kita memiliki visi hidup. Cita-cita kita harus besar, impian kita juga harus besar. Kalo kata ust.Yusuf Mansur Gedein mimpi kita, karena kita tercipata sebagai WINNER bukan LOSER. Selama kita punya Allah yang Maha Besar, why not??
2. Cari orang yang mendukung impian kita.
Apa yang kita dengar dapat mempengaruhi pikiran kita, apa yang kita pikirkan dapat mempengaruhi perbuatan kita. Fungsi mencari orang/teman yang sefrekuensi atau yang punya pemikiran besar adalah untuk menjaga semangat hidup kita, sehingga kita tidak mudah rapuh dalam mewujudkan impian. Kata bang choqi, kalau impian kita besar, maka jangan berdiskusi dengan orang yang pemikirannya kecil, itu akan membuat kita menjadi pesimis, karena mereka sudah termindset bahwa mereka tidak mampu untuk menjalaninya.
3.  Berpikir Logis dan Strategis
Impian besar itu tidak dicapai dengan keinginan saja, tapi juga harus memiliki modal yang mumpuni. Maka kita harus berfikir sebelum memulai, tentukan langkah-langkah yang harus dicapai. Bang choqi mengatakan “Nggak ada yang salah dengan pilihan hidup selama kita tahu bahwa yang kita lakukan memang mendukung kita untuk menggapai impian, yang salah adalah ketika kita punya tujuan hidup tapi kita malah salah pilih jalan karena kita ikut-ikutan.
4.  Bedakan Saran dan Perintah
Hari ini adalah hari dimana hampir setiap orang akan mengomentari langkah hidup yang kita ambil. Ya, ini hidup kita sendiri, kita yang menjalani, kita yang akan merasakan kepuasan dan kebermanfaatannya juga. Jangan ikuti semua yang orang lain bilang, jadikan perkataan orang lain sebagai saran, bukan perintah. Kalau bagus pertimbangkan, kalau tidak, jangan langsung lakukan. Apabila sudah menemukan tujuan hidup, itu lebih enak. Ketika orang berkomentar tentang tujuan hidup kita, kita bisa membalasnya dengan pembuktian, bukan dengan perasaan belaka.
5.    Stop Ngebanding-bandingin
Ketika kita hidup, jangan sampai ngebanding-bandingin, karena itu yang membuat kita bikin patah semangat. Yang bikin bahaya dari ngebandingin sama orang yang kita pikir lebih sukses adalah kita menjadi DOWN, mental kita menjadi kecil, dan merasa salah dalam menjalani hidup.
Biasanya penyakit yang terdapat dalam diri kita adalah hanya berfokus pada kelemahan tanpa menyadari bahwa dibalik kelemahan itu kita memiliki kelebihan-kelebihan. Mustahil jika probadi manusia seluruhnya hanya berisi kekurangan atau seluruhnya hanya berisi kelebihan. Kita hanya perlu menggeser kacamata dan bersyukur kepada-NYA atas apa-apa yang melekat pada diri kita (Novie Oktavianie M).
6.    Kejar dengan Cepat
Kejar impian hidup dengan cepat dan efektif. Belajar dari pengalaman, ikuti kelas yang bisa nambah skill, tonton ilmu yang ada di youtube, sekolah lagi kalau perlu. Lakukan hal apapun yang membuat kita mengejar impian. Ingat, impian hidup itu tidak datang sendiri, melainkan didatangi.

Bersaing dan berjuanglah di medan yang kita kuasai, di ilmu yang kita pahami, di tempat yang menentramkan hati, di hal yang kita merasa Tuhan memudahkan jalan kita untuk beribadah kepada-Nya. (Kurniawan Gunadi)

Sekian rangkuman dari saya, semoga bermanfaat. Bisa dishare di media sosial teman-teman agar kebaikannya dapat mengalir berlipat-lipat. J


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mdr_Sleman_KS

Kategori 4: Kreatifitas Kegiatan dan Karya Siswa Mata Pelajaran Kimia Pada era revolusi industri 4.0 literasi merupakan hal yang utama dalam memahami suatu peristiwa/berita. Kemajuan teknologi yang tidak diimbangi oleh kecerdasan dalam mengelola teknologi informasi, maka akan memberikan dampak buruk bagi peradaban manusia seperti mudah menerima hoaks dan menyebarkannya. Literasi digital mendorong untuk memahami informasi secara holistik. Disisi lain literasi digital mencakup tanggung jawab dari setiap penyebaran informasi yang dilakukan karena menyangkut dampaknya terhadap masyarakat. Infografis berasal dari kata Infographics dalam Bahasa Inggris yang merupakan singkatan dari Information+Graphics adalah bentuk visualisasi data yang menyampaikan informasi kompleks kepada pembaca agar dapat dipahami dengan "lebih mudah dan cepat". Pada pembelajaran kali ini siswa diberikan penugasan untuk membuat infografis dengan tujuan agar melatih para santri untuk membuat suatu inf

Work Competencies

Disini saya akan mengulas kembali materi yang pernah saya dapatkan dari kelas karir, dimana pematerinya adalah seorang HR di PT Paragon, yaitu Ibu Tanti Mantily Dewi Kompetensi adalah kecakapan, kemampuan, dan kewenangan yang dimiliki oleh seseorang dalam bidangnya. Dengan kata lain “the ability to do something succesfully, effectively, and efficiently” Proses yang benar hanya bisa dimiliki oleh orang-orang yang berkualitas dan bersungguh-sungguh. Skill, knowledge, dan attitude merupakan komponen untuk optmalisasi potensi diri yang prosesnya berkesinambungan Kita bisa meningkatkan kompetensi dengan cara memberikan kekuatan pembeda dari yang lain, baik itu dari segi kinerja, kemampuan kolaborasi, kepemimpinan, serta kontribusi terhadap kesuksesan organisasi. Segala bentuk kontribusi yang kita berikan kepada team, perusahaan, dll pada akhirnya akan kembali kepada diri kita sendiri. Di dalam diri setiap masing-masing individu selalu terdapat “room of improvement/ ruang untu

REFLEKSI WARDAH INSPIRING TEACHER TAHAP 1

MELIA HANDAYANI MA MIFTAHUNNAJAH YOGYAKARTA NEW SKILL Setelah mengikuti WIT Tahap 1, mindset saya terkait merdeka belajar dan kegiatan PJJ menjadi lebih terbuka. Konsep merdeka belajar disini yang dapat saya terapkan adalah merdeka dalam pemilihan materi pembelajaran yang esensial selama pandemi covid, serta kemerdekaan bagi siswa untuk mengumpulkan penugasan dengan berbagai bentuk, yakni berupa infografis, video, podcast, rangkuman, ppt, dll. Selama proses pembelajaran jarak jauh, guru hendaknya juga mempertajam empati. Mengingat kondisi siswa dengan latar belakang orangtua yang berbeda-beda dan lokasi tinggal yang berbeda pula, sehingga hendaknya jenis penugasan yang diberikan serta bentuk pengumpulan disesuaikan dengan kondisi siswa masing-masing. Selain itu membangun komunikasi dengan orangtua siswa disaat pembelajaran jarak jauh merupakan hal yang penting, karena orangtua menjadi jembatan antara guru dan siswa dalam keterlaksanaan pembelajaran. CHALLENGE Selama pe