Awal mula mau ikutan kelas menulis adalah untuk mengisi waktu agar lebih produktif dan ingin mengasah ketrampilan menulis. Namanya juga tantangan, jadi mau ada ide ataupun tidak tetap harus menulis bagaimanapun kondisinya. Selama 30 hari, tantangan yang paling mengena sampai sekarang adalah saat sedang hectic jadi tim konsumsi panitia kemah akbar. Malam-malam aku berusaha merangkai kata demi kata sambil menggoreng tempe untuk keperluan lauk, saat tenaga sudah banyak yang terkuras, badan sudah tidak stabil tetap kupaksakan buat "menulis". Apapun yang penting do it dan komit, dan akhirnya terpublish juga itu tulisan.
Selama 30 hari ini mencoba melatih diri merangkai kata demi kata, dan ternyata tidaklah mudah. Tapi lebih tidak mudah lagi apabila hanya terbersit di pikiran saja tanpa eksekusi nyata. Dibalik semua ini kunci utama menulis selama 30 hari adalah komitmen, langsung eksekusi, dan sabar. Momen selama 30dwc kemarin adalah momen yang tepat bagiku karena bertepatan liburan semester, sehingga ada beberapa waktu kosong yang bisa kumanfaatkan. Kelas seperti 30dwc ini secara tidak langsung bisa menumbuhkan habit untuk menulis di setiap menjelang tidur. Terkadang kalau sudah mendapat inspirasi biasanya aku langsung menuliskannya karena takut kelupaan :). Dulu menulis adalah sesuatu yang mustahil bagiku, karena mindset awal adalah penilaian oranglain terhadap tulisanku. Tapi seiring berjalannya waktu, menulis ya menulis aja. Yang penting adalah ada value yang akan dibagikan dari tulisan tsb. Jika ada feedback dari orang lain, maka jangan jadikan itu sebagai penghambat, tapi jadikanlah sebagai tantangan agar bisa menjadi lebih baik.
Terimakasih tak lupa kuhaturkan kepada teman-teman satu squadku:
*Fithrah Delina Putri
*Albi
*Efrian Rayendra
*Ilmi Anna
*Ria Septiyana
*Syafril Agung Oloan Siregar
*Vidiyani Utari
dengan adanya kalian, aku merasa terpacu untuk menulis dan menyetor penugasan. Menulis bersama-sama ternyata lebih mengasyikkan.
Terimakasih banyak untuk mentor 30 dwc ini, Rezky Firmansyah Adm dan kak Rizka Amalia Shofa.
Beserta superteam kak Sarikusuma Wijaya dan kak Stephanie Prisca Dewi yang sudah memfasilitasi demi terselenggaranya 30dwc ini. Berharap bisa ikutan next dwc lagi, biar habit menulisnya ndak hilang.
#30dwcjilid21
#finalchallengejilid21
#squad4
@pejuang30dwc
Selama 30 hari ini mencoba melatih diri merangkai kata demi kata, dan ternyata tidaklah mudah. Tapi lebih tidak mudah lagi apabila hanya terbersit di pikiran saja tanpa eksekusi nyata. Dibalik semua ini kunci utama menulis selama 30 hari adalah komitmen, langsung eksekusi, dan sabar. Momen selama 30dwc kemarin adalah momen yang tepat bagiku karena bertepatan liburan semester, sehingga ada beberapa waktu kosong yang bisa kumanfaatkan. Kelas seperti 30dwc ini secara tidak langsung bisa menumbuhkan habit untuk menulis di setiap menjelang tidur. Terkadang kalau sudah mendapat inspirasi biasanya aku langsung menuliskannya karena takut kelupaan :). Dulu menulis adalah sesuatu yang mustahil bagiku, karena mindset awal adalah penilaian oranglain terhadap tulisanku. Tapi seiring berjalannya waktu, menulis ya menulis aja. Yang penting adalah ada value yang akan dibagikan dari tulisan tsb. Jika ada feedback dari orang lain, maka jangan jadikan itu sebagai penghambat, tapi jadikanlah sebagai tantangan agar bisa menjadi lebih baik.
Terimakasih tak lupa kuhaturkan kepada teman-teman satu squadku:
*Fithrah Delina Putri
*Albi
*Efrian Rayendra
*Ilmi Anna
*Ria Septiyana
*Syafril Agung Oloan Siregar
*Vidiyani Utari
dengan adanya kalian, aku merasa terpacu untuk menulis dan menyetor penugasan. Menulis bersama-sama ternyata lebih mengasyikkan.
Terimakasih banyak untuk mentor 30 dwc ini, Rezky Firmansyah Adm dan kak Rizka Amalia Shofa.
Beserta superteam kak Sarikusuma Wijaya dan kak Stephanie Prisca Dewi yang sudah memfasilitasi demi terselenggaranya 30dwc ini. Berharap bisa ikutan next dwc lagi, biar habit menulisnya ndak hilang.
#30dwcjilid21
#finalchallengejilid21
#squad4
@pejuang30dwc
Komentar
Posting Komentar